HUBUNGAN ANTARA SOSIAL EKONOMI DAN RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN KEJANG DEMAM PADA BALITA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2010

  • Elisia, Tirta Anggraini Elisia, Tirta Anggraini

Abstract

ABSTRACT

 

Number of patients with febrile seizures reach 2-4% of the population in America, and Western Europe and in Asia sufferers is higher around 20%. Incidence of febrile seizures is influenced by several factors such as age, socio-economic, high temperatures and rapid temperature increases and heredity factors. The purpose of this study to determine the relationship between socioeconomic and family history of disease with the incidence of febrile seizures in infants in the General Hospital Dr Center. Mohammad Hoesin Palembang in 2010. Analytic survey methods used by Cross Sectional approach. The study population was all infants who experience febrile seizures who had been treated at Children's Hospital Space Center Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2010, amounting to 86 people. The sample of this study is the whole population (total sampling). The data obtained were analyzed using univariate and bivariate analysis a = 0.05, using Chi-Square statistical test with significance level  From the results of univariate analysis the majority of respondents obtained low economy as much as 49 people (57%), had a history of family penyaki many as 64 people (74.4%). Based on Chi-quare test statistics obtained, there is no relationship between socioeconomic (X ² count = 0.35), there is a significant association between family history of disease (X ² count = 29.7) with the incidence of febrile seizures in infants at the General Hospital Center dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2010. From the results of this study are expected to hand over the Hospital to seek health care and counseling on the incidence of febrile seizures in infants.

 

 

ABSTRAK

 

Jumlah penderita kejang demam mencapai 2 - 4% dari jumlah penduduk di Amerika, dan Eropa Barat dan di Asia penderitanya lebih tinggi sekitar 20%. Kejadian kejang demam dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain umur, sosial ekonomi, suhu tinggi serta cepatnya suhu meningkat dan faktor hereditas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara sosial ekonomi dan riwayat penyakit keluarga dengan kejadian kejang demam pada balita Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2010. Metode yang digunakan Survei Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh balita yang berumur 4 bulan – 4 tahun yang pernah dirawat di Ruang Anak Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2010 yang berjumlah 3.052 orang. Sampel penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang berjumlah 354 responden. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan a= 0,05. Dari hasil analisis univariat diperoleh responden yang mengalami kejang demam sebanyak 86 orang (24,3%), responden dengan ekonomi rendah  sebanyak 49 orang (57%), memiliki riwayat penyaki keluarga sebanyak 258 orang (72,9%), responden yang memiliki riwayat penyakit dalam keluarga sebanyak 82 orang (23,2%). Berdasarkan uji statistik Chi-quare didapatkan ada hubungan antara sosial ekonomi (X² hitung = 32,9), ada hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit keluarga (X² hitung = 311,8) dengan kejadian kejang demam pada balita di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2010. Dari hasil penelitian ini diharapkan agar pihak Rumah Sakit lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dan konseling terhadap masyarakat terutama pada balita yang mengalami kejang demam.

Published
2019-04-24
How to Cite
Elisia, Tirta Anggraini, E. T. A. (2019). HUBUNGAN ANTARA SOSIAL EKONOMI DAN RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN KEJANG DEMAM PADA BALITA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2010. Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia , 1(1). https://doi.org/10.35325/kebidanan.v1i1.18