Hubungan BBLR dan KPD dengan Asfiksia Neonatorum

Asfiksia Neonatorum

  • Eka Frelestanty Stikes Kapuas Raya Sintang
  • Yunida Haryanti Stikes Kapuas Raya Sintang

Abstract

orld Health Organization(WHO),di seluruh dunia terdapat kematian khususnya bayi neonatus sekitar 10.000.000. AKB di kawasan Asia Tenggara merupakan kedua paling tertinggi, yaitu sebesar 142 per 1.000 di Myanmar 48 per 100, Laos dan Timur Leste 46 per 1000,Kamboja 36 per 1.000. Setiap tahunnya kira-kira 3% (3,6juta) dari 120 juta hampir 1 juta bayi meninggal karena asfiksia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan BBLR dan ketuban pecah dini pada ibu bersalin dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif  dengan pendekatan retrospektif, pengambilan data menggunakan data sekunder, tempat penelitian di rumah sakit umum daerah ade Muhammad djoen kabupaten sintang tahun 2021, penelitian ini dilakukan pada bulan April 2021. Jumlah responden sebanyak 277 orang, alat pengumpulan data adalah lembar checklist, analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariate. Hasil penelitian yang telah dilakukan tidak ada hubungan antara BBLR dengan Asfiksia pada bayi baru lahirberdasarkan pengujian Chi Square hasilnya p-value 0,17>0,05. Dan ada hubungan yang signifikan ketuban pecah dini pada ibu bersalin dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di rumah sakit umum daerah ade Muhammad Djoen kabupaten sintang tahun 2021, berdasarkan pengujian Chi Square hasilnya p-value 0,039<0,05. diharapkan menjadi bahan informasi atau masukan dan acuan perbandingan dalam meningkatkan pendidikan kesehatan terutama pada ibu hamil dan ibu bersalin, melakukan pendekatan atau dukungan psikologis dan dapat lebih meningkatkan pengawasan terhadap kejadian  ketuban pecah dini dengan asfiksia pada bayi baru lahir.

Published
2021-12-30
How to Cite
Eka Frelestanty, & Yunida Haryanti. (2021). Hubungan BBLR dan KPD dengan Asfiksia Neonatorum . Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia , 11(2), 151-157. https://doi.org/10.35325/kebidanan.v11i2.264