HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB AKDR DENGAN KEJADIAN LEUKOREA DI PUSKESMAS SOSIAL PALEMBANG TAHUN 2016

  • Bina Aquari, Yuhemy Zurizah Bina Aquari, Yuhemy Zurizah

Abstract

    a B S T R A k

 

 

 

 

AKDR merupakan suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang lentur, mempunyai lilitan tembaga  atau mengandung hormon yang dimasukkan ke dalam vagina dan mempunyai benang. Pada 3 bulan setelah  pemasangan.ada keluhan leukorea. Leukorea merupakan cairan yang keluar dari dalam vagina selain berupa darah. Tujuan penelitian ini adalah  mengetahui Hubungan lama pemakaian KB AKDR dengan kejadian Leukorea di Puskesmas Sosial Palembang. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional.  Teknik pengambilan sampel menggunakan total populasi yaitu ibu yang KB AKDR dengan lama pemakaian ≤ 3 bulan dan > 3 bulan yang berjumlah 56 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  mayoritas  ibu lama  menggunakan  KB AKDR  > 3 bulan adalah mengalami Leukorea fisiologis (58,1%). Hasil perhitungan dengan menggunakan Chi-Square diperoleh P value 0,009 dimana (0,010 < 0,05) yang berarti ada hubungan lama pemakaian KB AKDR dengan kejadian Leukorea. Ibu atau akseptor KB  lebih baik memperhatikan efek samping sebelum memutuskan untuk memilih KB agar tidak mempunyai efek yang bisa merugikan kesehatannya. Selain itu, petugas kesehatan terutama bidan juga tetap waspada dalam memberikan pelayanan khususnya tentang KB harus memperhatikan dampak yang akan muncul bagi akseptor, bila terjadi suatu yang merugikan bagi pasien maka mencarikan solusi yang tepat.  Dapat menjadi acuan yang bermanfaat bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan lama pemakaian KB AKDR dengan kejadian Leukorea.

 

 

 

ABSTRACT

Labor AKDR is a small object made ​​of flexible plastic, has a coil of copper or contains hormones that is inserted into the vagina and have a yarn. In 3 months after inserted the complaint of leucorrhea incidence. Leucorrhea is a vaginal discharge other than blood. The purpose of this study was to determine the association between duration in using AKDR and leucorrhea incidence at Sosial Health Center Palembang. The study used descriptive correlation design with cross-sectional approach. The sampling technique used total population of mothers who become family planning acceptors by AKDR method with duration of use ≤ 3 months and > 3 months, as many as 56 people. Data collection used questionnaire technique. And the data analyzed by using Chi-Square test. The results of study indicated that the majority of women have long duration in using family planning of AKDR method for more than 3 months had experiencing physiological leukorea (58.1%). By Chi-Square test obtained p value 0.009 (p<0.05), which means there was a correlation of duration in using AKDR and the leucorrhea incidence. The mother or family planning acceptors better to pay attention to its side effects before deciding to choose family planning method in order to have not an effect that could harm their health. In addition, health workers, especially midwives must be vigilant in providing their services particularly in family planning method and should pay attention to the potential impacts for the acceptor. If there is a disservice to patients then find the right solution. This study can be a useful reference for further researchers in making a research to correlate the duration in using AKDR with leukorea.

 

 

Published
2019-04-24
How to Cite
Bina Aquari, Yuhemy Zurizah, B. A. Y. Z. (2019). HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB AKDR DENGAN KEJADIAN LEUKOREA DI PUSKESMAS SOSIAL PALEMBANG TAHUN 2016. Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia , 6(2). https://doi.org/10.35325/kebidanan.v6i2.89