STUDI ANALISIS KONDISI DAN LAMA LEPAS TALI PUSAT DENGAN PERAWATAN MEMAKAI ANTISEPTIK DAN NON ANTISEPTIK PADA BAYI BARU LAHIR DI KLINIK BUDI MULIA PALEMBANG TAHUN 2016

  • 1Rini Mayasari, 2Wulan Citra Sari 1Rini Mayasari, 2Wulan Citra Sari

Abstract

ABSTRAK

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2008, 59.000 bayi baru lahir meninggal akibat Tetanus Neonatorum. Pada tahun 2008 terdapat 46 negara yang masih belum eliminasi Tetanus Neonatorum di seluruh kabupaten, salah satunya adalah Indonesia. Faktor-faktor yang diteliti yaitu perbedaan tali pusat dengan antiseptik dan pembungkus kassa basah non antiseptik dan pembungkus kassa kering untuk mengetahui perbedaan tali pusat, dan lama lepas tali pusat di Klinik Budi Mulia Medika Palembang Tahun 2016. Metode dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian case control, variabel kondisi tali pusat, lama lepas tali pusat diambil secara non random sampling. Sampel penelitian ini adalah bayi baru lahir yang mendapatkan perawatan tali pusat menggunakan antiseptik dan mendapatkan perawatan menggunakan non antiseptik di Klinik Budi Mulia Medika Palembang pada bulan Oktober 2016 dengan jumlah sampel 30 bayi baru lahir. Analisa univariat yaitu distribusi frekuensi responden berdasarkan perawatan tali pusat antiseptik dan non antiseptik di Klinik Budi Mulia Medika Palembang. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 30 responden bayi baru lahir yang di dapat, perawatan tali pusat yang menggunakan antiseptik kondisi tali pusatnya kering 73%, yang basah 27%, lama lepas tali pusat yang cepat lepas 73 %, lambat lepas 27%. Sedangkan bayi yang mendapatkan perawatan tali pusat non antiseptik kondisi tali pusat yang kering 93%, yang basah 7%, lama lepas tali pusat yang cepat lepas 87%, yang lambat lepas 13%. Diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat menyebarluaskan informasi tentang perawatan tali pusat non antiseptik kepada masyarakat serta melaksanakan asuhan kebidanan dalam perawatan tali pusat bayi baru lahir.

 

The World Health Organization (WHO) in 2008, 59,000 newborns die from tetanus Neonatorum. In 2008 there were 46 countries that still have not been Neonatorum Tetanus elimination in all districts, one of which is Indonesia. The factors studied were differences in the umbilical cord with antiseptic and wrapping gauze non antiseptic wet and dry gauze wrapping the cord to know the difference, and long loose cord in Palembang Medika Clinic Budi Mulia Year 2016. The method in this research is analytic survey quantitative with case control study design, variable conditions of the cord, long off the umbilical cord is taken by non-random sampling. Samples were newborns who receive umbilical cord care using antiseptic and a treatment using non-antiseptic Medika Clinic Budi Mulia Palembang in October 2016 with a sample of 30 newborns. Univariate analysis is the frequency distribution of respondents by umbilical cord care antiseptic and non antiseptic Medika Clinic Budi Mulia Palembang. The results showed 30 respondents newborns in the can, cord care that uses antiseptic umbilical cord dry conditions 73%, 27% wet, loose long cord off 73% faster, slower off 27%. While babies who received umbilical cord care non antiseptic cord dry conditions 93%, 7% wet, loose long umbilical cord quickly off 87%, which was slow off 13%. Expected to health workers in order to disseminate information on non antiseptic cord care to the community and implement midwifery care in the care of newborn umbilical cord.

Published
2019-04-24
How to Cite
1Rini Mayasari, 2Wulan Citra Sari 1. M. 2. C. S. (2019). STUDI ANALISIS KONDISI DAN LAMA LEPAS TALI PUSAT DENGAN PERAWATAN MEMAKAI ANTISEPTIK DAN NON ANTISEPTIK PADA BAYI BARU LAHIR DI KLINIK BUDI MULIA PALEMBANG TAHUN 2016. Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia , 6(2). https://doi.org/10.35325/kebidanan.v6i2.94