FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNIKAHAN DINI REMAJA PUTRI DI DESA SEMETEH MUARA LAKITAN KABUPATEN MUSI RAWAS

  • Juliana Widyastuti Wahyuningsih Juliana Widyastuti Wahyuningsih

Abstract

Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan seorang wanita pada usia 13 – 16 tahun atau pria berusia 17 – 18 tahun (BKKBN,2016). Menurut Laporan Badan Pusat Statistik, 2015 menunjukkan bahwa prevalensi perkawinan usia anak di Indonesia tidak hanya tetap tinggi (dengan lebih dari seperenam anak perempuan menikah sebelum mencapai usia dewasa (usia 18 tahun) atau sekitar 340.000 anak perempuan setiap tahunnya) tetapi prevalensi tersebut juga telah kembali meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui gambaran faktor – Faktor yang mempengaruhi Pernikahan dini Remaja Putri di Desa Semeteh Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif di Wilayah Desa Semeteh Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas.dengan jumlah responden 5 orang dari jumlah sampel 11 orang. Hasil penelitian menggambarkan bahwa pernikahan dini dilakukan oleh mereka yang berpendidikan SD atau SLTP, dan berpengetahuan cukup. Pernikahan dini dianggap sesuatu hal yang lazim dan menurunkan tanggung jawab ekonomi orang tua. Selain itu media punya andil terjadinya pernikahan dini. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pasangan remaja calon pengantin, mahasiswa dan institusi profesi kebidanan khususnya dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi remaja terkait dengan masalah pernikahan dini.

 

 

ABSTRACK

 

Early marriage is a marriage made by a woman at the age of 13-16 years or a man aged 17-18 years (BKKBN, 2016). According to the Central Bureau of Statistics Report, 2015 shows that the prevalence of marriage in Indonesian age is not only high (with more than one-sixth married girls before reaching adulthood (age 18) or about 340,000 girls annually) but the prevalence has also returned increased. The purpose of this study is to know the description of factors - Factors affecting early marriage of Young Women in the Semeteh Village Muara Lakitan Musi Rawas District. This study was conducted qualitatively in Semeteh Village, Muara Lakitan, Musi Rawas District with 5 people as the respondents of the 11 samples. The results of the study indicated that the early marriage was conducted by people who had educated in elementary or junior high schools, and had  sufficient knowledge. Early marriage was considered as a usual something and could  decrease economic responsibility of their parents. In addition, the media had contributed to the incidence of early marriages. This study is expected to be useful for couples of young people who will get to be married, students and midwifery profession institutions  particularly in providing reproductive health education for the adolescences in accordance with the early marriage.

 

Published
2019-04-24
How to Cite
Juliana Widyastuti Wahyuningsih, J. W. W. (2019). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNIKAHAN DINI REMAJA PUTRI DI DESA SEMETEH MUARA LAKITAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia , 8(1). https://doi.org/10.35325/kebidanan.v8i1.118

Most read articles by the same author(s)