Hubungan Perdarahan Antepartum Pada Ibu Bersalin Dengan Kejadian Asfiksia di Rumah Sakit Umum Daerah Ade Muhammad Djoen Kabupaten

Kejadian Asfiksia

  • Lea Masan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kapuas Raya
  • Elvi Juliansyah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kapuas Raya
  • Yunida Haryanti Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kapuas Raya
  • Yolanda Montessori Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kapuas Raya
  • Rizki Amartani Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kapuas Raya
Kata Kunci: Perdarahan, Antepartum, Asfiksia

Abstrak

Asfiksia merupakan keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat
bernafas secara spontan dan teratur. Asfiksia merupakan
masalah yang menyebabkan tingginya tingkat morbiditas dan
mortalitas pada neonatus. Faktor resiko terjadinya asfiksia
diantaranya adalah perdarahan antepartum. Data rekam medis
di sebanyak 900 persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perdarahan antepartum. Penelitian ini bersifat
analitik kuantitaf menggunakan pendekatan retrospektif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang lahir di
Rumah Sakit Ade M. Djoen Sintang tahun 2020. Teknik sampel
yang digunakan yaitu random sampling, dengan total sampel
sebanyak 90 sampel. Analisis data menggunakan analisis
univariat dan analisis bivariat dengan taraf signifikan 5%.
Penelitian ini menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil
penelitian ini didapatkan ada hubungan perdarahan antepartum,
diperoleh nilai Pvalue = 0,023 (≤0,05) dengan nilai OR = 2,941
yang berarti bahwa perdarahan antepartum beresiko 2 kali
melahirkan bayi dengan kejadian asfiksia. Ada hubungan antara
perdarahan antepartum dengan kejadian asfiksia. Diharapkan
peran tenaga kesehatan sebagai pemberi pelayanan melakukan
deteksi dini pada saat antenatal care sehingga dapat mengatasi
apabila ibu hamil beresiko untuk mengalami perdarahan
antepartum sehingga kejadian asfiksia secara dini dapat
dihindari.

Diterbitkan
2023-12-30