FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI TAHUN 2013

  • Juliana Widyastuti Wahyuningsih
Kata Kunci: Kejadian BBLR

Abstrak

ABSTRACT

 

Low birth weight (LBW) infants with birth weight is less than 2500 grams, regardless of gestational age. Statistically showed 90 % incidence of LBW obtained in developing countries with a mortality rate 35 times higher tinggi.Di South Sumatra Province Infant Mortality Rate ( IMR ) is 29 per 1,000 live births. In Palembang BARI hospitals incidence of LBW in 2013 amounted to 317 cases . The purpose of this study is to determine is there a relationship between the factors of age, education, and parity with the incidence of Low Birth Weight in Palembang BARI hospitals in 2013. This study used survey method crosss sectional analytic approach. The study population was all women who gave birth and was admitted to hospital obstetrics Palembang BARI installations in 2013 amounted to 901. This research was conducted in February 2014. Samples were taken with a random sampling method sistematic. Analyze data using statistical test Chi - Square. Results of univariate analysis of this study showed that 193 (69.4 %) of the respondents had low birth weight, and 85 (30.6 %) respondents had BBLN. 63 (22.7 %) of respondents with a high risk of maternal age and 215 (77.3 %) of respondents with a low risk of maternal age. 157 (56.5 %) respondents with low education mothers and 121 (43.5 %) of respondents with higher education mothers. 48 (17.3 %) respondents with high parity mothers and 230 (82.7 %) respondents with low parity mothers. So the bivariate analysis showed no significant association between maternal age with the incidence of LBW with P value = 0.035, no significant association between education and the incidence of LBW with P value = 0.006, and no significant relationship between the incidence of low birth weight with parity P value = 0.041. It is recommended for health care workers (midwives) hospital in order to be used as material information regarding the occurrence of LBW and as an input as well as the evaluation of success in good health or when needed to do counseling and care of LBW, especially to mothers who give birth to low birth weight baby.

 

ABSTRAK

Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dengan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi.Di Propinsi Sumatera Selatan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 29 per 1.000 kelahiran hidup. Di RSUD Palembang BARI Tahun 2013 angka kejadian BBLR berjumlah 317 kasus. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara faktor umur, pendidikan, dan paritas dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RSUD Palembang BARI Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan crosss sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan dan dirawat inap di instalasi kebidanan RSUD Palembang BARI Tahun 2013 berjumlah 901. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2014. Sampel penelitian diambil dengan metode sistematic random sampling. Analisa data menggunakan uji statistik Chi – Square. Hasil penelitian analisis univariat ini menunjukkan bahwa 193 (69,4%) responden mengalami BBLR, dan 85 (30,6%) responden mengalami BBLN. 63 (22,7%) responden dengan umur ibu resiko tinggi dan 215 (77,3%) responden dengan umur ibu resiko rendah. 157 (56,5%) responden dengan ibu pendidikan rendah dan 121 (43,5%) responden dengan ibu pendidikan tinggi. 48 (17,3%) reponden dengan ibu paritas tinggi dan 230 (82,7%) responden dengan ibu paritas rendah. Sehingga analisa bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan kejadian BBLR dengan P value = 0,035, ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian BBLR dengan P value = 0,006 dan ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian BBLR dengan P value = 0,041. Disarankan bagi petugas kesehatan (bidan) rumah sakit agar dapat dijadikan sebagai bahan informasi mengenai terjadinya BBLR dan sebagai bahan masukan serta evaluasi keberhasilan dalam pelayanan kesehatan yang baik atau bila perlu dilakukannya penyuluhan serta asuhan  tentang BBLR khususnya kepada ibu yang melahirkan Bayi dengan BBLR.

 

Diterbitkan
2019-04-24

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##